Kamis, 06 Mei 2010

Pelajar, hanyalah status palsu...

DICARI!! Beberapa pelajar palsu untuk memperbanyak koleksi kami
ditulis oleh Isti RDM

Jika Anda pelajar tetapi berperilaku tidak mencerminkan tanda-tanda seorang pelajar, alangkah baiknya jika Anda segera introspeksi diri! Benarkah Anda ingin sekolah, benarkah pendidikan ini perlu untuk Anda, atau mungkin Anda ingin mengikuiti jejak para pendahulu yang hingga sekarang nasibnya masih terombang ambing - tidak ada pekerjaan, tidak ada keterampilan, tidak ada income, tidak ada kenyamanan? Tentukan pilihan, sekarang juga. dan segera lakukan perubahan!

Namun jika Anda masih tetap mempertahankan status palsu pelajar, tunggu saja waktu penyesalan tiba. berikut ini akan saya keluarkan 'beberapa' koleksi saya yang berhubungan dengan tanda-tanda status palsu, yaitu :
1. membiasakan diri belajar di saat akan ulangan
2. tidak bangun pagi
3. bangun pagi, tapi setelah itu tidur lagi
4. melihat jadwal sekolah beberapa saat sebelum berangkat sekolah
5. tidak sarapan pagi
6. tidak nge-cek kondisi bensin sebelum motor dipake
7. membuat contekan menjelang ulangan
8. tidak merapikan baju sebelum berangkat sekolah
7. membuat PR mendadak
8. lupa membuat PR
9. terlambat datang ke sekolah
10. merokok
11. sudah ketahuan salah malah berkilah
12. bangga dengan nilai yang jelek karena masih ada yang lebih jelek
13. bangga dengan ranking
14. tidak membawa alat tulis cadangan
15. tidur di kelas
16. ramai sendiri di kelas, giliran ditanya bengong alias melongo
17. sempat pacaran, tidak sempat belajar
18. sempat nge-game/face book-an/YM-an/dst tapi tidak sempat buat PR
19. memutarbalikkan fakta padahal banyak saksi melihat
20. berbuat onar tapi tidak mengaku
21. makan permen/snack di kelas, parahnya sampah juga tidak dibuang
22. bel masuk kelas berbunyi, tidak segera beranjak ke kelas
23. bel tanda pulang, cepat-cepat ingin pulang
24. (alasannya) lupa tidak memakai kaos kaki & sabuk
25. senang dipanggil BK karena melanggar tata tertib


Sementara ini, 'beberapa' hal di atas sudah cukup. lho, masih ada lagi? tentu saja. Saya beritau ya... diam-diam, saya adalah seorang kolektor juga, maksudnya mengoleksi tingkah laku 'unik' pelajar. Ehm, ada yang merasa pernah melakukan?

I'll see you soon..

Selasa, 04 Mei 2010

Pendidikan berkarakter

Membaca judulnya seperti melihat sebuah keresahan suatu hasil pendidikan. Pendidikan yang diharapkan akan membawa kehidupan edukatif ternyata masih jauh dari harapan.. ??? Apa atau siapa yang salah? Benarkah cara mendidiknya yang kurang tepat? mungkinkah pengajarnya kurang berkompetensi ? Ataukah anak didiknya ?

Isti RDM
berbagi pengalaman

Semasa saya sekolah (jaman dahulu kala..) guru-guru lebih banyak mengajarkan teori-teori, menghafal, mendapatkan pertanyaan, yang jawabannya sudah ada di buku pedoman. Jarang sekali guru yang mengajak siswa dalam berdiskusi, mengajarkan bagaimana berpendapat dan jarang menemui soal-soal yang menggali opini. Nah, suatu saat ketemu orang dan kita ditanya atau dimintai tanggapan persoalan-persoalan sosial, langsung ‘shock’. Lha, tidak terbiasa memberikan pendapat. Ada juga siswa yang menanggapi pernyataan guru dianggap ‘sok tau’. Banyaknya ya.. mencatat, mendengarkan, menghafal dan kurang peka pada permasalahan sosial.

Kemampuan menganalisa, berpendapat, atau berbicara di depan publik merupakan hal penting bagi setiap orang karena dapat membantu dalam menghadapi persoalan. Kemampuan ini tidak bisa terjadi secara instan, maksudnya pada saat seorang anak beranjak dewasa dan meniti karir dan membutuhkan kemampuan tersebut tiba-tiba dia bisa menguasai begitu saja. Perlu ada intervensi pendidik sebagai penyampai ilmu di lingkungan pendidikan. Pekerjaan yang (mungkin) cukup menyita waktu dan pikiran pendidik, bagaimana agar siswa dapat menangkap ilmunya, dapat mengaplikasikannya dan dapat mengembangkan dalam kesehariannya. Jangan sampai siswa senang dengan mata pelajarannya, senang juga dengan gurunya tetapi hasil belajarnya tidak menyenangkan. Waduuh, susah ya jadi guru?? Harus ini, harus itu, harus begini harus begitu… buat seperti ini jangan seperti itu, biarkan saja, jangan begini.

Itu sih tergantung dari sisi mana kita melihat. Mari kita pikirkan. Sewaktu seseorang menentukan pilihan sebagai pendidik maka kesiapan untuk selalu belajar harus selalu berada di depan. Belajar menguasai bidangnya, belajar memahami potensi sekolahnya, dan yang tidak kalah penting menyelami karakter masing-masing anak didik. Bukan persoalan mudah, memang, tapi sepertinya ini sudah menjadi kebutuhan ya. Ini semakin terlihat jelas, manakala saya menekuni dunia pendidikan, saya menjadi tau cukup banyak persoalan. Baik persoalan anak didik, materi dan metode pengajarannya sampai dengan tugas administratif. Bukan bermaksud sok tau ya. Sekali lagi, ini bukan permasalahan yang mudah dipecahkan.

"Sudahlah tidak usah naif... bekerjalah sesuai dengan gaji." Pernah sih terlintas pikiran seperti he..he.. tapi selalu ada sisi lain yang mengharapkan saya berlaku di luar jalur itu. gimana ya? :) Sampai hari ini pencarian metode mendidik yang efektif masih dalam proses; menemukan ide, dijalankan, dievaluasi, begitu seterusnya. Jika baik maka dilanjutkan jika tidak, cari bagian mana yang kurang sesuai. It's never ending. Aktifitas ini tidak akan pernah berhenti, menurut saya, selama manusia mempunyai perbedaan sifat, perilaku dan daya pikir. Barangkali ini salah satu bagian dalam pendidikan berkarakter.

Saya memahami pendidikan (yang) berkarakter sebagai bentuk pendidikan yang mampu menfasilitasi kebutuhan anak didiknya, kebutuhan untuk mendapatkan pengetahuan, kemampuan bersosialisasi, dan kemampuan mendayagunakan potensi dirinya. Perlu beberapa syarat dan melibatkan banyak pihak. Wuih, sepertinya mau mengikuti kompetisi saja, mesti ada syaratnya juga. :)

  1. Sekolah harus berkarakter
  2. Guru dan materi yang berkarakter
  3. Masyarakat/orangtua yang berkarakter
  4. Pemerintahan berkarakter
Membicarakan dunia pendidikan selalu saja terlihat menarik (dan memang). Dunia pendidikan tidak akan pernah akan berakhir selama ada kehidupan di dunia.

Pendidikan ialah sarana penyaluran petunjuk dan menyempurnakan manusia di segala sisi, seperti yang tertera dalam Al-Quran surat Al-Alaq ayat 3 hingga 5. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Allah adalah pendidik bagi seluruh alam, Dia memberikan pelajaran setiap detik, setiap masa, tanpa mengenal bosan. Mata pelajarannya adalah bertaburannya makhluk ciptaan-Nya. Ujiannya kapan? Setiap saat, setiap waktu, adanya kesedihan dan kesenangan, adanya kebaikan dan keburukan, dsb menjadi sarana kita untuk belajar. Nah, Allah yang Maha Kaya Ilmu saja mau mengobral ilmu, kenapa kita tidak mengikuti?

Sampai jumpa ….

Minggu, 02 Mei 2010

Lihatlah Expo siswa SMK...

Setiap orang telah mengetahui arti pentinya suatu pemasaran/marketing dalam setiap bisnis dan di bidang usaha apapun. Dukungan media pemasaran pun semakin hari semakin gencar kemajuannya. Kompetisi antar penyedia layanan media pemasaran pun semakin marak dan menarik, semakin mudah dan murah, semakin luas dan bebas.

Kemudahan ini belum tentu diimbangi dengan kemampuan perusahaan menerjemahkan produk perusahaan perilaku (calon) konsumen. Siswa diharapkan mampu berimajinasi dan menerjemahkan secara sederhana, keinginan, ketertarikan (calon) konsumen serta trik menarik (calon) konsumen agar datang dan mengkonsumsi produknya. Setelah itu, siswa mampu mewujudkannya pada media promosi, baik online maupun offline.

"EXPO MEDIA PROMO"
Isti RDM
"Apaan tuh??"

Pertanyaan itu yang serta merta muncul dari siswa grade XI sewaktu saya sampaikan tugas tersebut. Tidak masalah dengan keterkejutan atau ketidaktahuan itu, justru dua hal tersebut perlu ditampung. Buktinya, setelah mendapatkan penjelasan mereka cukup paham dan bahkan mengajukan cukup banyak pertanyaan. Dari pertanyaan tersebut terlihat sebagai rasa ingin tahu dan kekhawatiran. Ingin tahu bagaimana expo nanti digelar dan bagaimana mereka bisa mewujudkannya serta kekhawatiran seandainya dalam expo terdapat banyak tanggapan dan kritik sedangkan mereka merasa tidak siap.

Inilah tantangannya. Bagaimana menentukan waktu yang tepat untuk expo, bagaimana masing-masing 'pengusaha' (sebelumnya siswa telah membuat rencana usaha sederhana) memilih jenis media promosi yang tepat, imaginasi mereka pun semakin bergerak untuk membuat desain yang menarik (tentunya menurut si 'pengusaha'), mempersiapkan properti yang diperlukan serta mendesain lay out yang menarik.

Visitor/pengunjung
Kemeriahan atau ramainya visitor pada tiap stand pameran akan menjadi penilaian dalam expo kali ini. Oleh karena itu, pengusaha harus memutar otak untuk mencari cara agar banyak visitornya. Adalah tanggung jawab masing-masing pengusaha untuk merealisasikan kedatangan pengunjung yang menyumbangkan saran/kritik konstruktif untuk media promosi usahanya.

Di expo ini, siswa diperbolehkan mengundang teman/saudara/tetangga/dll *) untuk memberikan komentar/dukungan/saran/kritik konstruktif. Selain, tentunya para civitas Tekno-SA, seperti siswa, pengajar, Pimpinan dan staf SMK Tekno-SA diharapkan partisipasinya.

Presentasi
Indikator kesuksesan lainnya adalah kemampuan para pengusaha tersebut untuk presentasi dan mengupas keunggulan produknya di depan public. Mengapa konsumen ‘harus’ tertarik pada produknya? Apakah harganya cukup kompetitif? Bagaimana pelayanannya? Apakah butuh waktu lama untuk menyelesaikan tiap order ataukah dapat diselesaikan sesuai target si konsumen?

Pada pelaksanaan expo ini, pengusaha akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendekati cqlon konsumennya melalui deskripsi produk dan pelayanannya.

Report
Selesainya expo, bukan berarti bubar jalan. Betul??... :)
Setiap pelaksanaan kegiatan yang mengatasnamakan perusahaan pasti dimintai pertanggungjawaban setelah selesainya. Begitu pula dengan expo ini. Penggelar stand harus menyusun laporan mengenai perjalanan selama expo digelar dan resume secara keseluruhan mengenai pertanyaan dari visitor, kendala selam expo, pelaksanaan presentasi, dsb.

Penutup
Selamat mengikuti…

Mata pelajaran : Kewirausahaan XI-4
Pengajar : Isti RDM
Materi : Pemasaran
Jenis kegiatan : praktek “Expo Media Promo”
Deskripsi : menggelar expo sederhana dan terbatas mengenai media promosi yang telah dibuat masing-masing perusahaan agar mendapatkan respons dari visitor.

Tujuan:
1. simulasi mengenal salah satu jenis pemasaran dunia usaha/dunia industri
2. memberi kesempatan siswa untuk lebih aktif dan kreatif menuangkan gagasan
3. mengaplikasikan kreatifitas dalam bentuk nyata
4. mempraktekkan sales service pada customer/visitor
5. mengusahakan ketertarikan visitor untuk dating dan member saran/kritik konstruktif