Minggu, 13 November 2011

DAUN SIRSAK


Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan 
penyembuhan penyakit kanker. 
Untuk pencegahan, disarankan makan atau minum jus buah sirsak.

Untuk penyembuhan, bisa dengan merebus 10 buah daun sirsak
yang sudah tua (warna hijau tua) ke dalam 3 gelas air dan direbus terus 
hingga menguap dan air tinggal 1 gelas saja. 
Air yang tinggal 1 gelas dimimumkan ke penderita setiap hari 2 kali.

Setelah minum, efeknya katanya badan terasa panas, 
mirip dengan efek kemoterapi. Dalam waktu 2 minggu, 
hasilnya bisa dicek ke dokter,katanya cukup berkasiat.
Daun sirsak ini katanya sifatnya seperti kemoterapi, bahkan
lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel
yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh
normal. Sedangkan kemoterapi masih ada efek membunuh juga
sebagian sel sel yang normal. http://forum.vibizportal.com
 
Daun sirsak dikatakan memiliki keefektifan dalam melawan kanker 
sebanyak 10.000 kali lebih kuat dibanding obat kemoterapi dan 
dibanding kemoterapi, sirsak tidak membunuh sel sehat, 
zat aktifnya hanya membunuh sel kanker saja
 
Daun sirsak juga bermanfaat untuk Sakit Pinggang, Bisul. 
Betapa dahsyatnya khasiat daun sirsak. ini pula yang memunculkan 
inovasi kemasan daun sirsak. Ternyata di tempat-tempat tertentu 
telah menyediakan daun sirsak dalam kemasan KAPSUL dan TEH CELUP. 
Sangat praktis, efisien dan membantu para konsumen untuk mengkonsumsinya.
 
sumber: 
arunajavanese.dinomarket.com
http://sudarjanto.multiply.com/journal/item/6695
http://www.indonesiaherbal.com

PASAR KONSUMEN & PERILAKU PASAR KONSUMEN



A.    PASAR KONSUMEN
Umumnya, pasar diartikan sebagai pertemuan pembeli dan penjual. Menurut konsep pemasaran, pasar adalah kelompok individual (perorangan atau organisasi) yang mempunyai permintaan terhadap barang tertentu, berdaya beli, dan berniat merealisasikan pembelian tersebut.

Sedangkan pasar konsumen adalah sekelompok individual (perorangan atau rumahtangga) yang membeli dan mengkonsumsi barang atau ajsa untuk kepentingan [pribadi maupun keluarganya, tidak untuk maksud lain.

B.    PERILAKU PASAR KONSUMEN
Perilaku pasar adalah pola kebiasaan pasar meliputi proses (mental) pengambilan keputusan serta kegiatan fisik individual atau organisasional terhadap produk tertentu, konsisten selama periode tertentu.
Kegiatan perilaku meliputi tindakan penilaian, keyakinan, usaha memperoleh, pola penggunaan maupun penolakan suatu produk.

Secara keseluruhan, perilaku pasar bersifat heterogen. Sebagian besar berperilaku tertentu sedang bagian tertentu berperilaku lain. Atas dasar perilaku tujuan pembeliannya, pasar dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu pasar konsumen akhir (end user) dan pasar konsumen antara (intermediate consumers).

C.    MODEL PERILAKU KONSUMEN
Keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli merupakan respons perilaku atas stimulant yang diterima konsumen. Model yang mendasarkan pada arus proses perilaku konsumen sering disebut model rangsang-tanggapan (stimulus-respons model).

Model ini didasarkan pada konsep pemahaman yang memperkuat kembali (reinforcement theory of learning) atas motivasi seseorang sebagai respons atas stimulant yang diterima sebelumnya. Respons yang terjadi (effect of learning) akan menjadikan perilaku seseorang (merupakan factor keluaran). Model ini dikembangkan oleh ahli psikologi BF Skinner (1971)

Stimulan dibedakan menjadi dua yaitu rangsangan pemasaran dari perusahaan dan rangsasran dari lingkungan konsumen itu sendiri.sedangkan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh factor personal dan factor social. Respons perilaku pasar konsumen dapat berupa keputusan membeli (dan membeli lagi), atau tidak membeli (menolak produk yang ditawarkan)

STIMULUS
 
PROSES PERILAKU
 
 

                                                                                                                                    

Perilaku
 
Faktor personal                Proses
Faktor sosial                      pengambilan
                                               keputusan
 
Pemasaran
 
                                      
Lingkungan
 
                                                     

                             
Gb. Model perilaku konsumen
                
Stimulus
Stimulus pemasaran meliputi :
Aspek produk                      :  kualitas, model, bahan yang dipergunakan, features, popularitas merek, garansi,dsb
Aspek harga                        : harga murah, harga prestise, harga diskon, fasilitas kredit, dsb
Aspek promosi                    : iklan, publisitas
Aspek distribusi                   : kemudahan memperoleh, window display yang menarik, dsb

Stimulus lingkungan yaitu kondisi yang terjadi saat itu atau kondisi harapan yang diperkirakan akan terjadi.
Kondisi ekonomi                  : pendapatan sekarang, harapan pendapatan masa mendatang, inflasi dsb
Perkembangan teknologi      : inovasi produk, barang substitusi atau komplementer, dsb
Situasi politik                       : resiko, kemudahan, peraturan, dsb
Kondisi budaya                   : tradisi, kebutuhan social, strata social, kepercayaan, dsb

D.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak membelidipengaruhi oleh factor personal dan sosialnya. Factor personal meliputi : motivasi, persepsi, pemahaman, kepercayaan, sikap dan kepribadian.
Kehidupan personal seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Sebagai contoh, motivasi seseorang membeli tas merek terkenal adalah karena agar dapat diterima di kalangan masyarakat tertentu.

Factor social meliputi aspek kultur, sub kultur, kelas social, kelompok referensi, keluarga,serta peran dan status seseorang dalam kehidupan berkelompok.




 


















Faktor-faktor pengaruh proses pengambilan keputusan

FAKTOR SOSIAL
Faktor social, yaitu pengaruh-pengaruh eksternal terhadap keputusan seseorang.

a. Faktor Kultur
Kultur, adalah system nilai, persepsi, kebutuhan, dan perilaku yang dipahami oleh setiap anggota masyarakat melalui keluarga atau kelompok penting lainnya.
Kultur merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar. Anak-anak yang sedang bertumbuh mendapatkan seperangkat persepsi, nilai, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lain.
Contohnya anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh oleh nilai-nilai prestasi, keberhasilan, aktivitas, efisiensi, kepraktisan, kemajuan, individualisme, kebebasan, humanisme dan sebagainya.

b. Sub kultur
adalah kelompok masyarakat yang mempunyai kebersamaan system nilai berdasarkan kesamaan situasi dan pengalaman hidupnya.
Sub-kultur ini mencakup beberapa hal diantaranya agama, kebangsaan, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan makmur, berbagai perusahaan sering merancang program pemasaran secara khusus untuk melayani mereka. Pemasaran lintas budaya muncul dari berbagai riset pemasaran yang cermat, yang menyingkapkan bahwa relung etnis dan demografik yang berbeda tidak selalu menanggapi dengan baik iklan pasar-massal.

Perusahaan telah membiayai strategi pemasaran multicultural yang sudah dipertimbangkan matang-matang dalam beberapa tahun-tahun terakhir. Sebagai contoh, banyak bank dan perusahaan asuransi jiwa yang berfokus pada orang Amerika keturunan Spanyol karena walaupun tingkat pendapatan mereka naik, 40 juta orang Amerika Hispanik yang tinggal di Amerikan belum menjadi konsumen besar jasa keuangan.

c. Kelas social
Pada dasarnya, semua manusia memiliki stratifikasi sosial atau yang lebih dikenal dengan bentuk kelas sosial. Yang dimaksud dengan Kelas social adalah tingkatan dari struktur kelas masyarakat yang berjenjang dan relative permanen dalam persamaan nilai, minat dan perilaku.  Kelas social ini relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis yang para anggotanya menganut nilai, minat adan perilaku serupa.

Gambaran tentang kelas sosial di Amerika Serikat mendefinisikan tujuh tingkatan yang menanjak yakni kelas-bawah bawah, kelas-bawah atas, kelas pekerja, kelas menengah, kelas menengah atas, kelas-atas bawah, kelas-kelas atas.

Kelas sosial memiliki beberapa ciri.
1) orang-orang di dalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih seragam daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda.