Selasa, 15 Juni 2010

PGTK Islam BAKTI; BELAJAR mengajarkan BELAJAR



Masa observasi merupakan waktu mahasiswa mengaplikasikan sebagian besar pengalaman dan pengetahuan selama proses perkuliahan. Jika dari awal, telah memahami dan menyadari arti praktek mengajar, bukan mustahil mahasiswa akan merasa lebih 'enjoy' dalam proses observasi hingga tuntas.





Cerita mengenai anak yang 'nakal' dan anak yang 'semau gue', kelas yang ramai dan tidak bisa dikendalikan, hingga kesulitan dalam adaptasi dengan para pamong bukanlah suatu hal yang menjengkelkan.

Sebaliknya keberadaan kelas yang tenang dan anak didik yang mudah diatur bukan lagi menjadi bahan rebutan karena kita merasa nyaman di dalamnya. Dua hal di atas, bukan pengalaman yang harus dihindari dan diperebutkan.



Saya melihat dua suasana kelas yang bertolak belakang di atas masing-masing mempunyai tantangan tersendiri, mengandung kelebihan dan kekurangan. Saya pikir tidak alasan seorang guru menolak kelas ini karena suasananya yang tidak menyenangkan hati kita, begitu pun sebaliknya.



Sebagian orang beranggapan jika kita dapat 'menaklukkan' kelas 'super' sama artinya dengan satu kebanggaan /keberhasilan’.

Sebagian yang lain berpendapat kelas yang mudah diatur bukan kenyamanan karena di dalamnya ada (sebenarnya) tuntutan untuk meningkatkan kualitas kelas itu.  So, be happy in everywhere you are.




Let’s think about it……


Hidup tidak akan pernah datar-datar saja, kan?

 ‘Segeralah bergerak dari kenyamanan, dan cepat temukan tantangan baru’.  Bukankah tantnagan itu tempaan ?

Sepanjang sejarah ini berjalan, tidak ada orang yang menjadi bodoh karena belajar.



Don't miss this one!!! :-)

BELAJAR MENGAJARKAN BELAJAR (2)
 

0 komentar: